Sembilunews.com, Kerinci – Banyaknya kegiatan peningkatan jalan produksi yang diduga bermasalah di lingkup Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Kerinci seakan menimbulkan tanda tanya besar terkait akan pengawasan dalam pelaksanaan pekerjaan ini.
Pasalnya, hampir disetiap titik lokasi pekerjaan Peningkatan Jalan produksi ini kuat dugaan bermasalah dan tidak sesuai spesifikasi tekhnis yang berlaku umum dalam pelaksanaannya.
Setelah dilokasi 6 desa semumu yang terkesan asal- asalan seperti pemberitaan media ini sebelumnya, ternyata dilokasi lain juga bernasib sama dan juga diduga asal jadi tanpa mengutamakan mutu dan kualitas dari pekerjaan tersebut.
Seperti halnya pembangunan peningkatan Jalan Produksi lokasi 5 Bukit Pulai Kecamatan Danau Kerinci Barat yang dikerjakan oleh CV Kerinci Seblat dengan pagu anggaran Rp. 199.941.788,00 ini yang berdasarkan investigasi tim media sembilu news pada Sabtu 21 Oktober 2023 dilokasi pekerjaan bukit Pulai kembali ditemui adanya kejanggalan dan keanehan dari pekerjaan ini.
Pantauan dilokasi pekerjaan ini, terlihat jelas kurangnya pemadatan perkerasan jalan sehingga menimbulkan keresahan dan keluhan tersendiri bagi masyarakat setempat dan pengguna jalan ini, karena tidak sedikit yang melewati jalan produksi ini akan mudah terperosot dan tergelincir.
Selain itu, jenis bahan material pasir yang digunakan juga diduga tidak bermutu seperti halnya disampaikan lansung oleh Yoseprizal aktivis Kerinci yang ketika itu juga ikut turun ke lokasi pada sabtu 21 Oktober 2023, kepada media sembilunews.com dirinya sangat menyayangkan akan mutu dan kualitas dari pekerjaan jalan produksi di Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Kerinci ini.
“Tampaknya bukan hanya dilokasi 6 saja yang kita duga bermasalah kemarin, dilokasi 5 bukit Pulai ini juga terlihat hampir sama permasalahannya dengan yang lain, diduga sama- sama tak bermutu dan terkesan asal jadi saja demi bisa meraup keuntungan yang lebih besar sehingga begini jadinya,” ucapnya.
“Peran dari Dinas Perkebunan dan Peternakan dalam pengawasan pekerjaan ini patut dipertanyakan, atau jangan-jangan kami duga ada kongkalikong di antara kedua belah pihak, makanya seakan terlihat ditutupi dan tidak bermasalah sama sekali,” sebutnya.
“Permasalahan ini akan terus kita telusuri lagi, dibeberapa titik pekerjaan telah kita kantongi data lapangan dan arsip penting lainnya, rencana stelah ini kita akan turun lagi ke lokasi 7 jalan produksi di sungai bermas dan lokasi lainnya lagi, setelah dirasa lengkap akan kita buat laporan dan segera disampaikan ke pihak penegak hukum untuk nantinya dapat diproses sesuai aturan dan undang-undang yang berlaku.” pungkasnya.
Sementara itu, Yunisman Hawary selaku PPK pada kegiatan ini, hingga berita ini di publish masih juga belum dapat untuk dikonfirmasi. (Tim)