Soal Paket Pokir yang Diduga Tidak Tepat Sasaran, Kadis PUPR Kabupaten Kerinci Bungkam
Sembilunews.com, Kerinci- Tentang beberapa paket pekerjaan Pokok Pikiran (POKIR) pada Dinas PUPR Kabupaten Kerinci yang diduga tidak tepat sasaran baik segi pelaksanaan, lokasi pekerjaan bahkan manfaatnya bagi masyarakat hingga kini belum mendapat tanggapan serius dari pihak Dinas PUPR Kabupaten Kerinci ini.
Pasalnya, saat media sembilunews.com mencoba mengkonfirmasi Maya Novefri Handayani selaku Kepala Dinas PUPR Kabupaten Kerinci melalui pesan whatsaap pada senin 16 Oktober 2023, dirinya terkesan enggan atau lebih memilih untuk bungkam menjawab pertanyaan yang di ajukan oleh awak media.
Seperti diketahui sebelumnya, ada beberapa titik paket pokir dewan di Dinas PUPR yang diduga tidak tepat sasaran baik segi pekerjaan, lokasi maupun manfaatnya bagi masyarakat banyak, diantaranya seperti Buka jalan Baru Koto tuo Kecamatan Depati Tujuh, yang sebenarnya diduga bukan buka jalan baru tapi lebih ke pembersihan jalan lama yang diperbaharui lagi, kemudian Tembok Penahan Tebing Pelak Naneh Kecamatan Siulak yang diduga asal-asalan jadi dan terlihat memakai semen langka saat pelaksanaannya, Aspal goreng di desa sawahan Semurup yang kualitas serta manfaatnya sangat diragukan sekali dan banyak lagi dilokasi lainnya dalam wilayah Kabupaten Kerinci yang sama dan hampir senasib dengan pekerjaan tersebut.
Menanggapi hal ini, Afrizal selaku Aktivis Senior Kabupaten Kerinci ikut angkat bicara, kepada media sembilunews.com, selasa 17 Oktober 2023 dirinya menyampaikan sedikit kekesalan dan kecurigaan atas beberapa paket Pokir yang ada di Dinas PUPR Kabupaten Kerinci ini.
“Betul,, pantauan kami dilapangan ditemui adanya kejanggalan atas beberapa paket Pokir yang diduga tidak tepat sasaran, baik segi lokasi pekerjaan, manfaat untuk masyarakat hingga kualitas pekerjaan nya pun kami nilai kurang bermutu dalam pelaksanaannya,” sebutnya.
“Untuk Instansi terkait, kenapa enggan untuk memberi tanggapannya, kalau anda tidak salah silahkan sampaikan pendapatnya, jangan terkesan diam seribu bahasa, atau jangan-jangan kami duga ada kongkalikong dibalik ini semua, ini kami rasa perlu ditelusuri lagi pembenarannya, jangan sampai gara- gara ini bisa merugikan masyarakat dan negara,” tegasnya. (Tim)