Sembilu.news, Kerinci – Meskipun Angaran untuk Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK) dan pembuatan barak kerja atau direksikeet tidak begitu besar, namun pihak Kontraktor sering mengabaikannya.
Padhal, untuk Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) sangatlah penting untuk melindungi para pekerja. Begitu juga dengan barak kerja atau direksikeet yang digunakan untuk penyimpanan barang bahan bangunan dan yang lainnya, sebab kedua item pekerjaan itu telah di tuangkan dalam Analisa pekerjaan.
Namun lain hal yang di laksanakan pembagunan Swakelola di SMU 2 Kerinci ada Tiga Item pekerjaan dengan Nilai pekerjaan senilai Rp 3 Milyar dikelola oleh kepala sekolah diduga mengabaikan keselamatan pekerja dan tidak mendirikan Barak kerja sebagai mana yang telah di anggarkan dalam Rencana Anggaran Biaya (RAB).
Pantauan di lapangan pekerjaan Pembangunan Ruang Sekolah, WC dan pembagunan Labor sekolah yang mengunakan Anggaran APBD Provinsi Jambi Tahun 2023, pekerja (Tukang bangunan) tidak dilengkapi dengan alat pengaman keselamatan kerja dan bahan bangunan terlihat berserakan tanpa adanya barak kerja.
Seperti yang di terapkan dalam RAB untuk Keselamatan dan Kesehatan Kerja Spanduk (banner) K3, salah satunyaTopi Pelindung, Pelindung/Kaca Mata, Sarung Tangan, Sepatu Keselamatan dan Rompi Keselamatan pekerja tidak memakai alat pelindung saat bekerja
Menurut Yudi Ketua LSM Reaksi ketika di minta tanggapannya Minggu (12/09/2023) mengatakan, hal ini sangat di sayangkan, kami menduga ada pembiaran dari pihak Kepsek dan Konsultan pengawas seolah-olah Tidak Peduli dengan keselamatan Pekerja.
“Kepsek maupun Konsultan pengawas harus memantau pekerjaan, bagaimanapun keselamatan pekerja harus di utamakan yang mana di saat bekerja mereka telah di lengkapi dengan alat pelindung sebagai mana yang telah di atur dalam RAB” terangnya.
Kami berharap kepada Dinas Pendidikan provinsi jambi maupun Konsultan pengawasan untuk turun Lansung ke lokasi pekerjaan, memberi teguran kepada Kepsek SMU 2 Kerinci dimana setiap pekerja harus memakai alat pelindung demi kesempatan dirinya saat bekerja di lokasi pembagunan kontruksi.
“kami meminta kepada PPK Dinas Pendidikan Provinsi dan Konsultan pengawas turun ke lapangan untuk mengontrol kegiatan pekerjaan supaya pekerjaan berjalan sesuai dengan perencanaannya” tutupnya.
Sampai berita ini di publikasikan kami dari media belum mendapatkan hak jawab dari kepsek SMU Negeri 2 Kerinci. (Tim)