Sembilunews.com – Kerinci, Gaya Arogansi Camat Gunung Tujuh Rijjaludin saat ini , tengah di sorot publik atas kebijakan dia dalam melaksanakan tugas sehari-hari.
Selayaknya seorang pemimpin seharusnya memberi contoh yang baik dan menjadi panutan di tengah masyarakat, perlu diketahui tanpa dukungan masyarakat kinerja Camat tidak bisa berjalan dengan baik , seharusnya Camat bisa merangkul semua elemen masyarakat , termasuk dengan LSM dan Media agar bisa bermitra , bersinergi
saling koordinasi dan bisa berkomunikasi dengan baik
agar sesuatu yang di harapkan bisa pula tercapai dengan baik
Ketika awak media ini ingin melakukan konfirmasi langsung dengan Camat diruang kerjanya Senin 13/03/2023 terkait berita media GardaTerkini.com yang berjudul ” Banyaknya Warga Yang Keluhkan Kinerja Rijjaludin Camat Gunung Tujuh ” namun dia enggan untuk di konfirmasi , dengan alasan berita juga sudah dinaikkan tidak ada guna lagi untuk di konfirmasi
Terkait hal tersebut terjadilah cek cok mulut antara Camat Rijaludin dan Wartawan GardaTerkini dan di saksikan beberapa staf kecamatan dimana Camat menganggap media tidak melakukan konfirmasi dengannya terkait berita yang sudah dipublikasikan, dimana menurut Camat konfirmasi lewat pesan What Apps itu tidak sah dan itu bukan konfirmasi , dan disitu tidak disebutkan konfirmasi namun hanya pertanyaan, Kalau mau konfirmasi perkenalkan diri tunjukkan KTA kepada dirinya ” begitu minta Rijjaludin
Andainya Rijjaludin Camat Gunung Tujuh keberatan terhadap pemberitaan media ini , dia bisa menggunakan hak jawab dan mengklarifikasi jika itu tidak benar , sebab awak media ini mempunyai fakta dan data akurat serta juga sudah melakukan konfirmasi dengan Camat meskipun melalui pesan What Apps
Beberapa kalimat yang keluar dari mulut Camat begitu keras , intonasi nya meninggi dan penuh amarah , namun awak media tetap bersabar dan menahan diri , sungguh tak etis apa yang dilakukan Camat Gunung Tujuh terhadap seorang Wartawan , bukankah seorang pejabat adalah representasi kaum intelektual yang pada dirinya melekat jati diri orang yang berpendidikan , bicara kasar dan mau menang sendiri cara cara seperti ini hanya menjatuhkan wibawa pemerintah.
Sebagai pemimpin dan seorang pejabat publik , sekaligus orang yang belajar ilmu kebijakan publik , membuat awak media ini terenyuh melihat drama yang di pertontonkan si Camat , sikapnya betul betul tak mencerminkan seorang abdi negara yang berpendidikan
Ketika Camat protes dengan wartawan persis mirip gaya preman , gaya gaya pemimpin seperti itu sebenarnya tak layak di pertontonkan
Terkait hal ini Zulfahmi Ketua Aliansi Wartawan Kerinci Mudik angkat bicara , meskipun background Rijjaludin Camat Gunung Tujuh adalah Kesehatan mestinya bisa menyesuaikan diri ketika sudah menjadi pucuk pimpinan di tingkat Kecamatan
Seharusnya seorang pemimpin hendaknya berjiwa besar dan berlapang dada menerima kritikan yang bersifat membangun baik itu dari masyarakat, LSM maupun wartawan sebagai sosial kontrol,, tidak lah elok berlagak arogan ditengah masyarakat, tugas pemimpin sebagai abdi negara adalah melayani masyarakat bukan sebalik nya minta dilayani tegasnya
Lebih lanjut dikatakan, seorang pemimpin ibarat padi semakin berisi makin merunduk , makin tinggi posisi makin rendah hati ” bukan bersifat arogan terhadap pelayanan masyarakat..
jika Camat Gunung tujuh bersikap layaknya seorang preman , wajarlah masyarakat kesal terhadap pelayanan nya
Ditambahkannya, Bupati kerinci melalui Sekda mestinya melakukan pembinaan terhadap para pejabat yg berjiwa kerdil dan arogan seperti Camat Gunung Tujuh Rijjaludin yang saat ini tengah di sorot publik atas kebijakan nya dalam melaksanakan tugas sehari hari Tutup Zulfahmi.(iw)