Sembilunews.com | Kerinci
Saat Awak Media Sembilu Mengadakan Investigasi bersama DPD Ormas Bidik prov.jambi, melihat lansung pembangunan tembok penahan (Pelapis) tebing, lokasi proyek, di kelurahan Siulak Deras Kec.Gunung Kerinci, pengerjaan pembangunan Penahan Tebing belum terpasang papan merk pekerjaan, pelaksana proyek yang asal -asalan tersebut.
Selain itu menurut iwan DPD Ormas Bidik Prov.jambi, Terkait siapa yang menjadi kontraktor pelaksana proyek ini, saya menyampaikan nama seorang IH, dan beberapa oknum kelurahan dan kecamatan yang ikut dalam pengerjaan tembok penahan tersebut, malah Ada Ibu Kasi ikut msmasukan materi alangkah hebatnya siatim pengerjaan tembok penahan tersebut.
Terpisah, masih soal proyek ini, salah seorang masyarakat yang engan namannya di sebutkan menyampaikan “orang kantor malah ikut dalam pengerjaan tembok penahan tersebut, dan malah di pihak ketigakan, bagaimana masyarkat mau hidup seperti ini cara pak lurah membuat sistim kerja, belum lagi pembuatan jalan setapak yang sebentar lagi akan kerjakan, malah memperkaya individu dan golongan, masyarkat tidak di persulikan, sumber papar.
Awak media ini mengatakan, melihat hasil kerja tersebut kuat dugaan bahwa perencanaan dan lemahnya pengawasan “Jangan – jangan ini proyek siluman, sebab tidak ada papan nama , pengerjaan dan jumlah dana yang digunakan.
Mengacu pada sistim pengerjaan tembok penahan tanah dan bangunan, tembok penahan kelurahan aneh dari pada tembok penahan Disinas-dinas, yang mana Besi tiang tidak timbul dan malah hilang dalam pasangan batu seperti tidak adanya tiang untuk kekuatan penahan tersebut, dan pamasangan batupun seperti asal -asalan .Salah seorang sumber yang engan namanya di sebutkan, menyampaikan kalau galian Tapak asal-asalan, dan yang memasukan meteria. orang kantor, seperti Untuk Pasir Malah Ibuk Kasi yangukan, dan untuk Batu Orang Kantor memasukan pak Riki dan Cik Ansu.masyarkat di kemanakan, ini perlu dipertanyakan, karena di duga bila memperkaya diri atau golongan adalah unsur KKN dan ini perlu kita awasi.
Apalagi sistim pengerjaan tersebutnya (Revetment) atau jenis konstruksi yang berfungsi untuk perkuatan lereng / tebing atau untuk melindungi dari gerusan aliran sungai dan pada alur lereng tanah, Konstruksi jenis ini pada pengelolaan tidak memiliki fungsi utama dalam menahan tekanan aktif lateral tanah namun lebih pada fungsi Perlindungan terhadap efek gerusan / erosi yang dapat merusak kestabilan lereng / tanggul yang tentunya dapat mengakibatkan terjadinya longsor / longsor.
Dari hasil pantauan wartawan ini kondisi bangunan Tembok Penahan Tanah (TPT) tersebut belum tuntas pekerjaannya, Selain itu teknis pemasangan batu hanya di tumpuk dan spasi adukan (luluh) ala kadarnya serta kedalaman galian masih jauh dari RAB yang ada.
Dan kita akan terus giring tentang hal ini, karena ini bukan Dana Pribadi ini dana pemerintah dari masyarakat untuk masyarkat maka kita punya hak untuk datang kapan perlu kita laporkan ke pihak hukum bila temuan tersebut tidak dapat diperoleh dengan baik. ****