Kerinci-Sembilunews.com. Sangat disayangkan sekali ditengah pendemi Covid 19 masih ada sekolah yang tidak mentaati prosedur protokol kesehatan, hal ini terlihat di SD Negeri 91/III Sungai Rumpun Kecamatan Gunung Tujuh, Kepala Sekolah Asliar seakan tidak peduli dengan keselamatan para siswa disekolahnya yang penting murid ngumpul disekolah biar kelihatan kegiatan sekolah.
Hasil pantauan media Sembilunews Jum’at (7/8) di SD Negeri 91/III, saat itu siswa terlihat berkeliaran disekitar pekarangan maupun didalam ruangan sekolah tanpa memakai masker, meskipun dari rumah siswa masing masing sudah membawa masker namun tidak digunakan.
Ironisnya pihak sekolah juga tidak menyiapkan perlengkapan cuci tangan seperti sabun dan galon air ataupun sejenis lainnya, padahal Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kerinci sudah menghimbau dan mengingat kan para Kepsek agar tetap menerapkan protokol kesehatan disekolah sekolah kalau ingin mengadakan kegiatan belajar mengajar sistim tatap muka langsung.
H. Murison, S. Pd, S. Sos, M. Si Kadis Pendidikan Kerinci diruang kerjanya kepada Sembilunews. Com jelaskan jika sekolah baik itu SD, SMP ingin melaksanakan kegiatan belajar mengajar secara tatap muka langsung, pihak sekolah tersebut wajib menerapkan ketentuan pemerintah tentang protokol kesehatan.
Jika anggaran tidak ada para kepsek dianjurkan boleh menggunakan Dana BOS untuk kepentingan pembelian perlengkapan protokol kesehatan untuk keselamatan para siswa, hal ini sudah disampaikan juga kepada para kepala sekolah, apabila ada sekolah yang tidak menerapkan protokol kesehatan, Dinas Pendidikan Kab. Kerinci akan mengambil tindakan tegas terhadap sekolah tersebut, ” tegas Kadis Pendidikan.
Namun ternyata masih ada saja kepsek yang bandel yang tidak mengindahkan himbauan Kepala Dinas Pendidikan, selain ada yang beralasan sekolahnya sekolah kecil dana BOS nya sedikit, jadi tidak bisa mengikuti sekolah besar yang siswanya banyak tentu dana BOS nya besar sehingga bisa membeli kepentingan yang dibutuhkan siswa.
Pendapat seperti ini sebenarnya bukanlah pemikiran seorang tenaga pendidik yang berfikirnya sangat dangkal sekali, bukankah sekolah kecil yang siswanya sedikit tentu pula kepentingannya sedikit, jadi jika mereka selalu membandingkan dengan sekolah besar itu hal yang sangat tidak masuk akal, mengurus sekolah kecil saja tidak mampu bagaimana mau membandingkan dengan sekolah besar.
Selain tidak menerapkan protokol kesehatan kegiatan belajar mengajar pun di SD Neg 91 terlihat tidak disiplin, jam belajar siswa terlihat berkeliaran dihalaman sekolah dan ada juga didalam lokal bermain, sementara para guru santai didalam kantor tanpa memperdulikan siswanya, apalagi ketika itu Kepseknya juga tidak berada di sekolah.
Bagaimana mau mendisiplinkan siswa sementara para guru di sekolah tersebut juga sudah tidak disiplin, terlihat para guru selain membiarkan siswa tidak memakai masker mereka sendiri para guru juga tidak memakai masker, termasuk jam belajar siswa pun dibiarkan saja bermain diluar kelas. Ibaratnya jika guru kencing berdiri tentu siswanya kencing berlari.
Kepala dinas pendidikan Kabupaten Kerinci saat dikonfirmasi diruang kerjanya, menjelaskan juga sudah mengingatkan pengawas dan Korwas tiap tiap kecamatan di Kabupaten Kerinci agar melakukan monitoring ke sekolah sekolah untuk menerapkan protokol kesehatan, jika masih ada sekolah yang tidak menerapkan protokol kesehatan agar ditutup sekolahnya dan belajar dirumah.
Pengawas dan Koordinator Pengawas jangan hanya duduk manis saja di kantor, hanya menerima laporan dari kepala sekolah saja, jika nantinya murid sekolah terkena virus covid 19, siapa yang bertanggung jawab?
Dari hasil pantauan media Sembilunews dilapangan bukan SD Neg 91/III Sungai Rumpun saja yang tidak menerapkan protokol kesehatan, namun masih banyak sekolah sekolah lain baik itu Negeri maupun Swasta. (red)