Kerinci-Sembilunews.com. Pembagian Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa Lindung Jaya Kec. Kayu Aro Kab. Kerinci tidak transparan, kuat dugaan kades sengaja melakukan hal ini untuk mengelabui masyarakat agar tidak bisa mengetahui siapa penerima BLT DD didesanya, apakah sipenerima layak atau tidak hingga saat ini masyarakat tidak mengetahui data penerima bantuan tersebut.
Daftar nama keluarga penerima BLT DD tidak dipublikasikan oleh Kades, UU no 14 Tahun 2008 , Perki No 1 Tahun 2018, tentang keterbukaan informasi publik, kuat dugaan kades tidak mempublikasikan dengan tujuan untuk melakukan kecurangan dan terkesan membodohi masyarakat, untuk keluarga penerima BLT DD saat pembagian diundang satu persatu melalui kadus untuk datang ke kantor desa mengambil bantuan BLT DD tersebut.
Disini tampak jelas permainan kades untuk menutupi data penerima bantuan BLT agar masyarakat lainnya tidak mengetahui berapa orang jumlah KK penerima, siapa saja warga yang menerima, hingga menimbulkan berbagai tanggapan warga Lindung Jaya.
Warga setempat yang namanya tidak mau disebutkan mengatakan sampai saat ini tidak tahu siapa saja penerima bantuan BLT, permainan ini dilakukan seakan akan kades ingin melakukan kecurangan dan terkesan membodohi masyarakat , takutnya nanti walaupun ada kepala keluarga yang terdaftar sebagai penerima sementara mereka tidak mengetahui karena tidak mendapat undangan hingga uang tersebut diduga bisa masuk kantong kepala desa,”terangnya.
Untuk itu warga berharap agar kades bisa menempelkan atau memasang data penerima BLT DD ditempat umum agar bisa diketahui oleh masyarakat agar tidak terkesan menutupi informasi publik.
Sarlan Kades Lindung Jaya sudah beberapa kali saat hendak di konfirmasi untuk mendapatkan keterangan namun selalu tidak pernah berada dirumah , apalagi di kantor desa yang selama ini seperti kantor mati tidak ada penghuninya dan tidak pernah aktif.
Sarlan semenjak menjadi kades memang diketahui tidak aktif membuka kantor desa dengan alasan sibuk pekerjaan diladang , hal ini juga diakui oleh isteri Sarlan saat ditanya, jawaban isterinya “bapak masih diladang” pulangnya habis magrib, pergi pagi hingga pulang magrib hingga tidak mempunyai waktu untuk membuka kantor, patut dicontoh oleh kades yang lain kegiatan diladang (AL)