Pessel-Sembilunews.com
Warga di Nagari Pondok Parian, Kecamatan Lunang, Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), Sumater Barat (Sumbar) Senin (06/04/2020) melakukan tradisi turun temurun dari nenek moyang terdahulu tahlil tulak bala di sepanjang jalan di kenagarian, yang bertujuan untuk menangkal bahayanya penyebaran Covid-19.
Menurut warga setempat selama ini tradisi tahlil tulak bala telah terbukti dapat menangkal penykit atau wabah virus yang sifatnya menular.
Dari salah seorang warga setempat Ibu Das (58) mengatakan, tahlil tulak bala tersebut dilaksanakan dengan cara berjalan kaki sambil membaca lafadz “La Illah Ha Il Lallah” sepanjang jalan di kenagarian tersebut sambil bermohon kepada allah subhanawata’ala agar segala jenis penyakit secepat menjauh.
“Dimana, kita sama-sama mengucap tahlil yang dipimpin oleh orang siak beserta tokoh masyarakat dimulai dari kumbung gedang sampai ujung nagari Nagari pondok parian,” ungkapnya
Kemudian, Mak Peni (53) yang termasuk salah seorang bundo kanduang di Nagari setempat juga mengatakan, tradisi tulak bala ini merupakan warisan yang diwarisi oleh nenek moyang mereka hingga saat masih di pakai.
“Sebab, dari dahulu masyarakat kita di Nagari pondok parian, sangat fanatik dengan agama, dan kita semua sangat percaya setiap sesuatu kejadian itu harus kita diserahkan kepada Allah,” Ungkapnya
Ia menerangkan, tahlil tulak bala dilakukan oleh semua tokoh masyarakat dengan cara berjalan kaki sepanjang jalan di kenagarian itu dan berakhir di lapangan antara perbatasan Kec, Lunang dan kec, Basa Ampek Balai Tapan (BAB) Nagari sipondok parian.
Sesampai di lapangan ucapnya, masyarakat yang di pimpin imam khotib, mengomandankan suara adzan dan berdoa bersama di lapangan tersebut bahwasanya acara tolak bela telah selesai dilaksanakan.
Tahlil tulak bala ini diikuti oleh masyarakat di kenagarian setempat, dan sudah berlangsung selama tiga hari.
“terakhir hari ini, sebelumnya kita melakukan tahlil tulak bala setiap sorenya sebelum waktu salat magrib,” terangnya
Sementara itu, Igus (53) juga menyampaikan, do’a tolak bala dilaksanakan setiap ada musibah atau adanya penyakit berbahaya masuk ke daerah tersebut.
Maka, Atas kesepakatan masyarakat bersama unsur tokoh masyarakat, tokoh agama, bundo kanduang, pemerintah Nagari serta masyarakat setempat, akan mensepakati diadakan tulak bala berserta kaum perempuan telah di tugaskan membawa berupa air beserta jajanan kue untuk do’a penutupan tolak bala tersebut.
“Semua ini memang, sudah menjadi tradisi di kampung kita yang diwarisi dari nenek moyang terdahulu. Jadi, setiap ada penyakit berhaya maka akan dilakukan tahlil tulak bala,” ucapnya.
“Saya Sangat berharap Semoga masyarakat Kenagarian pondok parian dan Pessel, selalu dapat lindungan Allah SWT dari segala penyakit dan mara bahaya terkhusus COVID 19 agar bisa beraktifitas dengan nyaman tanpa ada keraguan,” Ungkapnya. (Roki)