Kerinci-Sembilunews.com. Pelaksanaan proyek desa yang semestinya dikerjakan secara transparan oleh kepala desa yang bertindak selaku pengguna anggaran dan melibatkan Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) selaku pihak yang ditunjuk untuk melaksanakan kegiatan dan diawasi oleh BPD setempat
Namun yang terjadi pada pelaksanaan proyek tutup drainase Desa Mekar Sari Kecamatan Kayu Aro ini dinilai telah terjadi penyimpangan teknis yang berpotensi merugikan keuangan negara, pasal nya pada pelaksanaan proyek yang bersumber dari dana desa Mekarsari tersebut tampak kejanggalan yang dapat dilihat dengan kasat mata namun terjadi begitu saja
Seperti yang ditemukan awak media ini item pekerjaan yang diduga kuat terjadi mark-up atau dikorupsi, dan disaat bersaman dilokasi pekerjaan tampak jelas tutup drainase sudah banyak yang pecah dan retak , begitu juga jalan rabat beton kuat dugaan tidak memakai sirtu sehingga mudah patah , dan Pjs. Kepala Desa juga tidak memasang papan informasi dana desa, disini sangat jelas seakan akan menutupi berapa anggaran yang dikelolanya , saat wartawan menghampiri Kantor Desa Mekar Sari berupaya untuk konfirmasi namun Pjs. Kades sedang tidak ada dikantor, tampak yang sedang berada di kantor Sekdes bersama stafnya, yang bertugas sebagai koordinator TPKD.
Saat ditanya kondisi tutup drainase banyak yang retak dan rusak Sekdes menjelaskan ketika itu Tukang mencetak dalam kondisi cuaca hujan ” kita sudah tegor tukang tapi tahu sendirilah bagaimana tukang dia mau cepat menyelesaikan pekerjaannya. Jika ada yang retak dan rusak wajar saja selain masalah itu, tutup ini juga sudah dipakai dan dilewati oleh warga.
Padahal dari kasat mata terlihat jelas material yang digunakan untuk pekerjaan percetakan tutup drainase diduga kuat tidak sesuai dengan spesifikasi teknis, Pjs. Kades memakai pasir campur tanah ( pasir hitam ) hingga kuat dugaan kalau untuk mencapai K175 tidak akan tercapai.
Selain itu warga setempat yang ingin identitasnya disembunyikan juga mengatakan bahwa Pjs. Kades Ponikem terlena dan keenakan menjabat, mungkin saja merasa banyak mendapat keuntungan hingga saat ini dia sepakat dan mencalonkan suaminya sendiri sebagai calon Kepala Desa Mekarsari yang akan bertarung pada bulan Desember nanti,”terangnya
Selain itu Ponikem saat awal menjabat sebagai Pjs. Kepala Desa saat mau dikonfirmasi dikediamannya , tampak suaminya sangat alergi dengan wartawan dan meminta urusan dikantor saja , setelah sampai dikantor wartawan mencecer beberapa pertanyaan namun Ponikem tidak bisa menjawab apa apa, dan dia berkata basic saya seorang bidan jadi tidak paham masalah desa, untuk lebih jelas nanti tanya saja sama sekdes , terangnya. ( AL)