Kerinci-Sembilunews.com. Tembok penahan tebing Koto Panjang Kec. Kayu Aro baru beberapa hari dibangun sudah roboh dan hanyut dibawa air karena derasnya arus sungai Koto Panjang.
Proyek penahan tebing tersebut merupakan proyek PL dari SDA Dinas PUPR Kab. Kerinci Tahun Anggaran 2019 dengan anggaran Rp. 200 Juta .
Robohnya sebagian bangunan tersebut menurut masyarakat setempat, terjadi pada Minggu malam (24/11). Namun menjadi pertanyaan dari masyarakat setempat, kenapa bisa terjadi?
Hasil pantauan awak Sembilunews.com dilokasi bangunan yang roboh, diduga kuat karena faktor pemborong tidak menyadari sungai Koto Panjang memiliki air yang bening, tidak pernah kering, arusnya kuat dan dibangun tanpa ada galian tapak pondasi sebagaimana biasanya tembok penahan yang bagus selama ini.
Saat dikonfirmasi tukang yang mengerjakan, kepada Sembilunews.com bahwa mereka tidak mengetahui siapa bos proyek tersebut, nama perusahaanpun tidak jelas. Salah satu masyarakat yang tidak mau identitasnya disebutkan, menyampaikan dengan nada yang agak rendah, bahwa proyek ini milik seorang cewek bernama Mak Olan dari Sulak Gedang.
Terkait dengan robohnya bangunan tembok penahan, mestinya pihak pengawas dan kontraktor sudah mengantisipasi kondisi sungai tersebut, apalagi tembok penahan dikerjakan tanpa menggali pondasi yang memadai sesuai dengan spek teknis, Gambar, RAB yang ada, walaupun selesai nantinya kemungkinan besar tidak tahan lama.
Kondisi cuaca dengan waktu yang mepet sudah barang tentu untuk mendapatkan target mutu secara maximal akan susah tercapai apalagi dipengaruhi oleh hal hal lain seperti lingkungan dan kehidupan sosial masyarakat.
Masyarakat umumnya masih berharap pembangunan bisa berjalan dengan baik dan tidak terkesan asal jadi, karena harus sesuai dengan motto Kerinci “ Kerinci Lebih Baik dan Berkeadilan. (red)