Kerinci-Sembilunews.com. Masyarakat Desa Tanjung Genting Kec. Gunung Kerinci, selama kepemimpinan Asmir sebagai Kepala Desa dikeluhkan oleh masyarakat. Keluhan masyarakat yang disampaikan kepada Sembilunews.com antara lain bidang keagamaan dan bidang pembangunan desa.
Sudah menjadi rahasia umum bagi masyarakat Desa Tanjung Genting, bahwa sudah beberapa tahun terakhir tidak pernah mengirim utusan pada MTQ tingkat Kecamatan Gunung Kerinci. Hal itu disampaikan Ketua Umum MTQ Tingkat Kecamatan Gunung Kerinci, Nafrizal Jaya, S.KM, MM, pada acara pembubaran panitia MTQ Kecamatan Gunung Kerinci, pada Kamis, 10/10 lalu.
Visi Bupati Kerinci Adirozal untuk mewujudkan Kerinci Lebih Baik dan Berkeadilan ternyata tidak sepenuhnya mendapat dukungan.
Padahal, Bupati Adirozal dalam berbagai acara selalu menyampaikan, dan menekankan kepada segenap Kepala OPD dan tokoh masyarakat, agar pembangunan Kerinci harus ditingkatkan, tidak hanya dari segi infrastruktur saja, melainkan juga harus lebih ditekankan kepada pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) dan pengembangan Syiar Keagamaan.
Namun, harapan tersebut, agaknya tidak selaras dengan kenyataan yang terjadi di lapangan. Salah satunya, hal ini terbukti pada event Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Tingkat Kecamatan Gunung Kerinci tahun 2019 yang diselenggarakan di Desa Sungai Batu Gantih (sebagai tuan rumah), diketahui Desa Tanjung Genting tidak mengirim utusan/ Kafilah samasekali pada perhelatan momen keagamaan tersebut.
Efendi salah satu masyarakat Desa Tanjung Genting kepada Sembilu.com, kepemimpinan Kades Asmir dalam pelaksanaan pembangunan desa terutama pelaksanaan Dana Desa yang tidak tranparan, dan tidak mau mendengar aspirasi masyarakat, membangun desa sering mengutamakan kehendaknya sendiri.
Sebenarnya masyarakat Desa Tanjung Genting sendiri berharap pengelolaan pembangunan melalui dana desa bermanfaat dan tepat sasaran. Sebagai contoh dana desa tahun 2019 dikerjakan tidak sesuai dengan keinginan masyarakat. Masih banyak pembangunan yang benar-benar dibutuhkan.
Ironisnya dana desa diarahkan untuk membangun tembok penahan sekolah MTsS Tanjung Genting, padahal menurut masyarakat tembok penahan sekolah tersebut bisa sekolah yang bersangkutan ajukan kepada pemerintah.
Dana Desa lainnya yang dibangun adalah drainase di jalur jalan kabupaten. Menurut Efendi, dranase lama masih layak dan bagus, malah drainase lama tersebut cuma dipoles sedikit saja, cuma menambah ketinggian lebih kuran 10 cm, lalu di plamour seolah olah menjadi drainase baru.
Lebih jauh dijelaskan sampai saat ini, reencana pembangunan hall dari dana desa, lokasi pembangunannya di tanah kepala desa, masyarakat mempertanyakan status tanah tersebut jika hall itu benar benar dilaksanan, apakah dihibahkah atau dibeli dari dana desa, suatu saat nanti bisa menjadi problem kalau status tanahnya tidak jelas, “ ungkap Efendi.
Harapan masyarakat kepada Pemerintah Kabupaten Kerinci untuk dapat memberikan perhatian khusus dibidang keagamaan kepada desa Tanjung Genting dan tentang pengelolaan Dana Desa, Inspektorat Kab. Kerinci untuk dapat melaksanakan fungsi pengawasan yang sesungguhnya, apabila ada penyimpangan dan penyelewengan agar ditindak sebagaimana ketentuan undang-undang dan hukum yang berlaku.
Sampai berita ini dipublish, Asmir Kepala Desa Tanjung Genting untuk mendapatkan klarifikasi, media Sembilunews.com berusaha menemuinya di Kantor Desa dan rumahnya, namun tidak berada ditempat ( red )