Toilet SMP Neg. Pelompek, yang berbau busuk
Kerinci- Sembilunews.com. SMP Neg. 25 Pelompek Kabupaten Kerinci dalam kondisi yang cukup memprihatinkan, pasalnya meteran air bersih sudah dicabut. Hal ini disebabkan tagihan air PDAM nunggak sejak empat bulan terakhir.
Zalman, SPd Kepala Sekolah SMP 25 Pelompek terkesan cuek terhadap kondisi ini. Padahal kondisi ini sudah dikeluhkan oleh siswa siswi maupun tenaga pendidik di sekolah ini. Hal ini bermula terjadi semenjak kepemimpinan Najamudin yang saat ini menjabat Kasi Kesejahteraan Dinas Pendidikan Kab.Kerinci berlanjut di zaman Kepsek Sarwo Edi hingga dikepemimpinan Zalman.S.Pd saat ini.
Salah seorang majelis guru SMP 25 Pelompek yang minta untuk tidak disebutkan identitasnya mengatakan meteran air bersih sudah dicabut pihak PDAM, hal ini disebabkan sudah nunggak 4 bulan terakhir, kami kalau mau buang air terpaksa numpang sana sini dengan warga sekitar , berbeda dengan siswa saat ditanya dimana buang airnya mereka menjawab tetap menggunakan toilet yang ada meskipun tidak ada air, bayangkan jika siswa cewek harus buang air di toilet yang ada dengan kondisi tidak ada air apakah kita tidak kasihan kepada mereka.
Media Sembilunews.com berharap kepada Peltu Kepala Dinas Pendidikan Kab.Kerinci Murison agar mencari solusi dan jalan keluar agar siswa dan majelis guru bisa fokus dalam belajar dan mengajar. Jika hal ini dibiarkan saja maka akan berdampak buruk bagi pendidikan yang ada di Kab.Kerinci.
Selanjutnya Tiga orang Kepsek yang pernah menjabat disini juga harus bertanggung jawab atas kondisi ini, sebab kalau bukan akibat mereka tidak membayar air tidak mungkin pihak PDAM mencabut meteran.
Meskipun pihak Komite Sekolah sudah berupaya berkoordinasi bersama Kepala Sekolah untuk melaporkan hal ini ke pihak Dinas Pendidikan Kab. Kerinci namun tidak ditanggapi oleh kepsek Zalman.S.Pd. “Komite sekolah H. Hardianto sudah berkoordinasi dengan Kepsek untuk mencari solusi namun sayangnya belum ada tanggapan positif yang kami terima” ungkapnya lagi.
Akibat tidak adanya respon tersebut sekolah yang dipimpin oleh Zalman S.Pd ini berbau tak sedap. “Akibat yang ditanggung saat ini sekolah sudah beraroma pesing ,”katanya.
Dana BOS yang diterima oleh pihak sekolah tak luput menjadi pertanyaan orang tua wali murid. Mereka menilai dengan adanya Dana BOS itu bisa digunakan untuk fasilitas sekolah.
“Seharusnya dana BOS bisa dianggarkan untuk bayar tagihan PDAM tiap bulan. Tapi anehnya kok bisa nunggak hingga empat bulan lamanya,”ungkapnya. Kondisi saat ini Kepsek tidak memiliki solusi kongkrit dalam mencari jalan keluar permasalahan itu. “Tidak ada solusi. Siswa menjadi terganggu dalan mengikuti proses belajar disekolah,”ujar warga lainnya. (AL)