Sembilunews-Kerinci. Panitia Pengawas Pemilu Kecamatan (Panwascam) dan Panitia Pengawas Desa se Kabupaten Kerinci, dalam dua bulan terakhir ini Januari-Pebruari 2019 belum menerima honor.
“Sejak dua bulan ini kami belum menerima honor, karena dananya tidak ada” Kata salah seorang panwascam Kab. Kerinci yang namanya enggan disebutkan saat berjumpa wartawan sembilunews beberapa hari yang lalu.
Menurut dia, pihaknya terpaksa menggunakan dana pribadi terlebih dahulu untuk menjalankan semua tahapan pemilu pilpres dan legeslatif.
Seluruh petugas panwascam dan pengawas desa dituntut bekerja profesional namun hak mereka belum diberikan hingga sekarang.
Jika sampai bulan Maret ini tak mendapatkan honor , mereka berjanji tak akan bekerja untuk mengawasi pilpres dan legislatif ,
Selama ini mereka merasa banyak membuang tenaga dan waktu untuk mengawasi semua tahapan pilpres dan legeslatif lantaran keringatnya tak dihargai.
Honor Pengawas Desa Rp 900.000, honor Panwascam Rp 1,6 juta,” jelas salah satu pengawas desa
Menurut pengawas Desa, dua bulan honor yang belum diserahkan, jika ditotal jumlah Panwascam berjumlah 48 orang dan Pengawas lapangan 285 orang di Kabupaten Kerinci ini diperkirakan jumlah honor sekitar Rp 800 juta lebih, termasuk honor staf pendukung masing masing kecamatan.
Dengan tertahannya honor dinilai bisa mempengaruhi hasil kinerja pengawasan. Karena untuk menjalankan tugas, sudah dipastikan seluruh anggota Panwascam dan Pengawas Desa membutuhkan operasional.
Sedang terkait anggaran ATK yang juga belum di cairkan, sangat menghambat kinerja administrasi. Dalam satu sisi, Panwascam dituntut selalu membuat laporan, namun kenyataanya anggaran juga tak di cairkan.
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kab. Kerinci Amrizal mengatakan, pihaknya menekankan pencairan dana oeporasional bagi panwaslu dan honorer anggota panwaslu harus segera direalisasikan. “Honor ini kelihatannya sepele tetapi sangat strategis,” ujarnya. (zml)