Sembilunews-Kerinci. Puluhan hektar tanaman bawang putih di areal Kebun Teh PTPN VI Kayu Aro yang bekerja sama dengan PT. Food Station Tjipinang Jaya terancam gagal capai target produksi dalam mendukung program pemerintah mengatasi impor bawang putih.
Tanaman bawang putih ini yang sempat menghebohkan warga Kab. Kerinci dan Kota Sungai Penuh dikarnakan tanaman ini dibudidayakan dilokasi areal tanah HGU (Hak Guna Usaha ) perusahaan perkebunan teh PTPN VI Kayu Aro, kuat dugaan tanaman bawang putih ini akan gagal mencapai target produksi disebabkan karena diberi benih yang kadaluwarsa, hal tersebut dikatakan sumber media ini warga Kayu Aro Selasa (5/3/2019) bahwa pada awal menanam tumbuh cukup baik, namun saat ini diperkirakan sudah berumur dua bulan pada saat sudah mau berumbi tanaman bawang ini malah melepuh dan mati hingga beberapa persen saja yang hidup.
Lanjutnya, saat ini kita melihat tanaman bawang akan gagal , apakah masih dipelihara atau tidak oleh pihak PTPN VI kita belum tahu pasti, yang pasti dampak dari ini kerugian akan sangat besar sekali, “bebernya.
Hal serupa diungkapkan warga yang tinggal diseputaran tanaman bawang putih ini bahwa tanaman bawang seluas lebih kurang 150 Ha , kini yang masih tumbuh tinggal 40% saja, tiap hari banyak yang mati entah karna faktor cuaca atau tidak cocok dengan tanah, yang jelas sepengetahuan kami warga Kayu Aro belum ada petani Kayu Aro yang berhasil dalam penanaman bawang putih ini, karena menurut para petani yang sudah pernah mencoba selain tidak cocok dengan kondisi tanah juga cuaca yang agak ekstrim, tapi entah apa dasar pihak perusahaan terlalu berani menanam bawang putih, apalagi coba-coba nanam kopi namun terindikasi gagal juga, tanpa memperhitungkan dan mempertimbangkan terlebih dahulu, “ungkapnya
Hasil pantauan Sembilunews di lapangan kondisi bawang putih saat ini banyak yang mati andaikan masih bisa dipanen tapi hasilnya jelek.
Wisatawan Manca Negara ( Malaysia) secara tidak sengaja bertemu langsung dengan wartawan di lokasi Taman Aroma Pecco diminta komentarnya tentang Kerinci, mereka mengatakan memang pemandangan yang cukup indah dan elok dipandang mata karena tempat wisatanya masih alami semua, ditanya mengenai kebun teh mereka juga mengakui selain keindahan hamparan kebun tehnya yang luas juga kualitas tehnya yang terbaik di dunia, tapi mereka juga sangat menyayangkan adanya tanaman bawang putih dan kebun kopi yang terkesan menjadi semak belukar ( Hutan red ) yang merusak pemandangan kebun teh, apalagi ditanam di lokasi depan taman wisata, ” terang wisatawan tersebut.
Hingga berita ini terbit pihak perusahaan belum sempat di konfirmasi dikarnakan Humas sedang berada diluar kota. ( Alpia, ZML )