Sembilu.News – KERINCI. Miris, Seorang balita bernama Nova faidah (3), anak dari Pasutri David (35) dan Riri (30), warga pasar siulak gedang, kecamatan siulak, kab. Kerinci. menghembuskan nafas terakhir didalam perjalanan menuju rumah sakit umum, setelah ditolak oleh pihak Pukesmas Siulak Gedang. Pada sabtu, (22/12/2018) pukul 22. 30 wib.
Kejadian tersebut, balita tersebut mengalami pilek dan batuk berdarah. Mengetahui kondisi iva yang parah, david orang tua korban langsung bergegas membawa anaknya ke pukesmas terdekat, untuk mendapatkan pertolongan pertama menggunakan mobil milik kepala desa pasar siulak.
Namun setiba dipukesmas, Balita tersebut bukan mendapatkan pertolongan medis, tapi pihak pukesmas menolak untuk menangani balita tersebut dengan berdalih mengatakan “Dokter Sedang Tidak Ada.” Penuh kesal, kedua pasutri didampingi kades langsung membawa balita tersebut ke rumah sakit umum. Namun naas, balita tersebut meninggal didalam perjalanan menuju rumah sakit. Tetapi, balita tersebut tetap dibawa ke rumah sakit umum untuk ditangani pihak medis.
Yuldi Heppendi selaku Kades pasar siulak gedang mengatakan Dirinya sangat kecewa sekali dengan pihak pukesmas, Yang tidak mau untuk memberikan penanganan medis terhadap balita tersebut. Padahal pukesmas tersebut 1 X 24 jam untuk melayani masyarakat, dan juga Peralatan dipukesmas tersebut sudah lengkap.
“Kita tidak menerima dengan penanganan yang dilakukan pihak pukesmas. Padahal Pukesmas ini sangat besar. Malah tidak memiliki dokter tunggu. Sedangkan peralatan sudah lengkap. Harapannya Kedepan pemeritah bisa menegur pihak pukesmas, dan memberikan sangsi kepada pegawai pukesmas. Selain itu Pukesmas harus diwajibkan 24 jam ada dokter jaga. Namun tidak bisa menangani pasien yang butuh bantuan. Kalo tidak menyanggupi lebih baik pukesmas ini ditutup aja.” Tegas kades tersebut kepada awak media Sembilu.News.
Kini balita tersebut sudah dibawa kerumah duka dikampung halaman disolok Sumani untuk Dimakamkan. ( * )
REPORTER : Ferer Anco
EDITOR : Adhe Pranata
Benar yang dikatakan pak kades. Jikalau tidak sanggup lebih baik di tutup saja. Daripada masyarakat terlanjur kecewa dengan pelayanan nya