SembiluNews-Merangin. Nama Sutan Adil Hendra atau akrab disapa (SAH) yang tak lain Ketua DPD Gerindra Jambi, sepekan terakhir terus dihantam tudingan miring.
Anggota DPR RI periode 2014 – 2019 besutan Partai Gerindra yang akan kembali bertarung dalam legislatif guna kembali menuju senayan ini, harus terseok – seok, imbas dari isu liar yang terus menggelinding dan menghantam dirinya.
Yang terparah, tudingan akan mahar politik yang terjadi pada Pilkada Kerinci 2018 lalu.
Sejumlah dana yang tak sedikit, dengan tudingan mahar bagi Gerindra atas pencalonan mantan Cabup Kerinci Monadi yang tak lain anak dari mantan Bupati Kerinci Murasman 2018 lalu, menjadi kabar yang cukup mengejutkan.
Apalagi ini, pihak dari mantan Bupati Kerinci Murasman yang dipercayakan terhadap Bervin Vandino atau akrab disapa Bang Ivan ini, sudah menggelontorkan berbagai fakta adanya dugaan kuat marah politik yang dilakukan pihak Gerindra Jambi.
Mulai dari adanya transaksi tak wajar yang dilakukan oknum Wakil Sekretaris DPD Gerindra Jambi atas nama Eka Darma, terhadap rekening atas nama Murasman senilai Rp 400 Juta, hingga pernyataan tersirat Bervin Vandino atas tudingan adanya mahar politik gagal terhadap mantan Cabup Monadi.
“ Iya, bukti transfer itu akan menjadi bukti kami jika mahar politik Gerindra itu memang ada. Bahkan sampai saat ini, Rp 2 Miliar lagi dana masih belum dikembalikan SAH hingga. Dari kemarin sudah saya bilang, sampai saat ini saya masih menunggu niat baik SAH, sebelum persoalan ini masuk ke ranah hukum atas laporan penipuan,” Tandas Bang Ivan.
Tak hanya persoalan mahar politik Pilkada Kerinci, namun Pilkada Merangin 2018 juga dituding ter-nodai, imbas tudingan Isnedi mantan ketua DPC Gerindra Merangin, yang siap buka – bukaan di sidang etik, atas mahar politik Merangin yang diduga dilakukan Gerindra Jambi. “ Saya siap buka – bukaan soal mahar politik Merangin, saat sidang etik digelar di DPP Gerindra Jakarta nanti,” Ungkap Isnedi.
Tak hanya sampai disana, ‘dosa’ lain juga tertuding atas adanya mahar politik yang dilakukan SAH, terhadap Dodi Sularso Caleg PPP untuk DPR RI, saat dirinya ambil bagian dalam Pilkada Muaro Jambi 2017 lalu. Namun kabar ini, justru disangkal secara politis Dodi Sularso.
“Kalau soal sangkutan tidak ada saya dengan SAH, namun saat saya masih menjadi kader Gerindra, waktu saya ambil bagian dalam Pilkada Muaro Jambi 2017 lalu, saya merasa diperlakukan Gerindra secara tidak wajar. Padahal waktu itu saya kader Gerindra. Dan terjemahkanlah sendiri apa yang saya maksud Andakan wartawan,” Kata Dodi Sularso saat dikonfirmasi Sembilu.news.com terkait dugaan tersebut.
Terpisah, berbagai kabar miring, yang terus menghantam SAH tak satu pun diakui SAH. Politisi sarat pengalaman ini, menipis berbagai tudingan yang terus digelontorkan padanya dari berbagai sumber.
” Itu semua tidak benar, saya tidak tahu sama sekali soal berbagai tudinngan mahar itu. Yang jelas itu semua tidak ada dan kabar tersebut tidaklah benar,” Ucapnya penuh penyangkalan.
Dan penyangkalan terakhir terkait dugaan pemalsuan data. Ditegaskan SAH, tidak ada yang dipalsukan terhadap KTP tersebut. Karena lanjut SAH, secara subtansi KTP tersebut merupakan orang yang sama. “ Kalau-pun ada perbedaan, itu diluar kapasitas saya sebagai orang yang meminta pembuatan KTP pada waktu itu.
“Dan untuk saat ini, proses pembuatan KTP sejak 2012 lalu, sudah menggunakan E-KTP melalui perekaman data, sesuai dengan akte kelahiran,” Katanya. (Adp)